• Jelajahi

    Copyright © Global Faktual
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Utara Bergerak” Gaungkan Seni, Sastra, dan Kesadaran Bencana di Museum Bahari Jakarta

    Sabtu, 13 Desember 2025, Desember 13, 2025 WIB Last Updated 2025-12-13T10:02:05Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Jakarta- Globalfaktual-com - Museum Bahari Jakarta menjadi ruang pertemuan seni, sastra, dan refleksi kebencanaan dalam acara bertajuk “Utara Bergerak dari Laut Utara Jakarta” yang digelar Sabtu (13/12/ 2025). mulai pukul 12.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini menghadirkan rangkaian acara kreatif seperti Workshop Penulisan Puisi, Teater Monoplay, Musikalisasi Puisi, serta Pembacaan Puisi, yang melibatkan seniman, budayawan, dan masyarakat umum.

    Acara ini digagas oleh Adipati Lawe bersama Yayasan Pelaku Seni dan didukung oleh Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara, Kementerian PMK, serta Unit Pengelola Museum Bahari Jakarta. Sejumlah nama turut meramaikan kegiatan ini, di antaranya Jose Rizal Manua, Meimura, Jack Al Ghozali, Mpok Fadjriah, serta Dr. Andre Notohamidjojo, M.SM.Hadir pula Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara, 
    Dya Perwita Kusuma


    Dalam sambutannya, Kepala UP Museum Bahari Jakarta Mis'ari menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta. Ia menegaskan bahwa Museum Bahari bukan hanya ruang pamer sejarah, tetapi juga ruang hidup bagi aktivitas seni, edukasi kebaharian, dan diskusi sosial. Ia juga mengajak generasi muda untuk terus mengunjungi museum dan mengikuti berbagai kegiatan melalui media sosial Museum Bahari Jakarta.

    “Bangunan Museum Bahari ini adalah saksi sejarah Jakarta yang berusia lebih dari 400 tahun. Dulunya merupakan gudang rempah, simbol kejayaan maritim Nusantara. Sudah seharusnya kita lestarikan dan jadikan sumber inspirasi,” ujarnya.

    Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah diskusi bertema “Membangun Memori Kolektif Masyarakat terhadap Bencana di Jakarta” yang disampaikan oleh Dr. Andre Notohamidjojo selaku Asisten Deputi Pengurangan Resiko Bencana, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat rawan bencana karena berada di jalur sabuk gunung berapi dari Aceh hingga Papua. Kondisi tersebut memberikan berkah berupa tanah subur, namun juga menyimpan risiko bencana yang tinggi.


    Jakarta sebagai kota terpadat dengan populasi sekitar 42 juta jiwa pada 2025 menghadapi kerentanan serius akibat minimnya ruang terbuka hijau dan daerah resapan air. Kepadatan bangunan dan sempitnya saluran air meningkatkan risiko banjir, terutama saat curah hujan tinggi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan, edukasi sejak dini, serta perencanaan tata kota yang baik, dengan mencontoh praktik mitigasi bencana di negara seperti Jepang.

    Melalui pendekatan seni dan diskusi, acara “Utara Bergerak” diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif masyarakat, khususnya warga pesisir Jakarta Utara, akan pentingnya menjaga memori sejarah, kebudayaan, dan kesiapan menghadapi bencana. Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa seni dan sastra dapat menjadi medium refleksi dan gerakan sosial yang kuat bagi masa depan kota Jakarta.(Djo)


    (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini