Globalfaktual-com - Bogor, Tokoh adat Sunda, Tubagus Hasan, menyebut bahwa warisan paling berharga yang ditinggalkan oleh leluhur Nusantara bukan berupa benda fisik seperti keris, mustika, atau manuskrip kuno. Menurutnya, DNA manusia adalah pusaka paling sakral dan tidak ternilai, karena menyimpan seluruh informasi genetik, termasuk bakat, jati diri, hingga potensi spiritual yang bisa diwariskan lintas generasi.
“Banyak orang masih mengira bahwa pusaka warisan leluhur adalah benda-benda seperti senjata atau kitab kuno. Padahal itu semua bisa musnah atau berpindah tangan. Yang tidak bisa hilang adalah DNA yang kita warisi langsung dari leluhur,” kata Tubagus Hasan dalam diskusi budaya yang digelar di Kota Bogor Acara Haul , Jumat (13/7/2025).
Ia mencontohkan banyaknya artefak dan naskah kuno asal Nusantara yang kini disimpan di Eropa, terutama di Belanda. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa warisan berbentuk benda sangat rentan terhadap penjajahan dan pencurian.
“Pusaka sejati itu ada di dalam tubuh kita sendiri. DNA menyimpan memori leluhur, termasuk keilmuan, spiritualitas, dan bakat alami mereka yang bisa muncul kembali pada keturunannya,” ujarnya.
Potensi DNA dan “Memori Leluhur”
Tubagus Hasan menambahkan bahwa DNA bukan sekadar informasi biologis. Ia menyebut DNA juga menyimpan energi informasi, termasuk pengetahuan dan kemampuan dari leluhur yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Jika kode genetik dalam DNA ini berhasil “diaktifkan”, kata Tubagus, seseorang bisa mengakses kembali keilmuan dan bakat leluhur secara alami, tanpa harus melalui proses pembelajaran panjang.
“Ini bukan sekadar teori. Di banyak tradisi spiritual, hal semacam ini sudah dikenal lama. Ilmu modern seperti epigenetika sekarang juga mulai membuktikan bahwa memori dan trauma bisa diwariskan melalui DNA,” tuturnya.
Dorong Kesadaran Generasi Muda
Tubagus Hasan juga mendorong generasi muda Indonesia untuk lebih mengenal jati dirinya, tidak hanya dari pendidikan formal, tetapi juga dari warisan genetik dan spiritual yang dimilikinya.
Ia optimistis, jika generasi muda mampu menggali potensi DNA mereka, Indonesia dapat melahirkan generasi unggul yang benar-benar mewarisi kejayaan dan kearifan leluhur Nusantara.
“Kalau generasi muda bisa mengakses kembali pengetahuan dan kearifan leluhur dari dalam dirinya sendiri, kita bisa benar-benar menjadi Generasi Emas pada 2045,” katanya
Narasumber: Tubagus Hasan