• Jelajahi

    Copyright © Global Faktual
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    SALAH TANGKAP MERUPAKAN SALAH SATU SEBAB TIDAK DIPAHAMINYA LOGIKA HUKUM OLEH APH

    Kamis, 17 Juli 2025, Juli 17, 2025 WIB Last Updated 2025-07-17T23:47:11Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Ditulis oleh,YUS DHARMAN,SH.,MM.,M.Kn
    ADVOKAT/KETUA DEWAS FAPRI ( Forum Advokat & Pengacara Republik Indonesia)


    Globalfaktual-com - Jakarta - 18- Juli - 2025 Sering terjadi nya kriminalisasi terhadap masyarakat kecil oleh penyelidik/Penyidik di kepolisian dan penerapan pasal yang keliru pada tersangka merupakan ancaman bagi masyarakat, disebabkan oleh dua faktor, yang pertama adalah: Penyidik  kepolisian kurang memahami logika hukum. yang kedua memang penyidik nya neko-neko ada pesanan dari pihak tertentu untuk menekan terlapor.

    APH yg profesional, harusnya memahami Logika hukum dengan mempertimbangkan semua aspek yang relevan dalam kasus yang ditangani nya, bagaimana mengumpulkan bukti yang valid dan relevan sesuai dengan prosedur hukum atas laporan yang diterima dari masyarakat sebagai pelapor terhadap masyarakat yang jadi terlapor, mengorek keterangan saksi-saksi, jangan serta merta menganggap bahwa pelapor pasti benar sedangkan terlapor bersalah, asas praduga tak bersalah harus tetap di kedepankan. sehingga proses pengambilan keputusannya  terhadap suatu kasus tepat sasaran
    Apakah akan di SP3 atau diserahkan ke kejaksaan untuk penuntutan/P21 ? 
    Jangan di ambangkan untuk diabaikan sehingga pelapor cape serta bosan akibatnya membiarkan LP nya sampai kadaluarsa, 


    Berdasarkan data dari CNBC Rabu 2/7/25, 
    Pada tahun 2022 jumlah laporan polisi di seluruh Indonesia sebanyak 372.965 kasus, yang terselesaikan sebanyak 142.174 kasus, ratio 38,12 % Tahun 2023 jumlah laporan polisi sebanyak 584.991 kasus, yang terselesaikan sebanyak 299.158 kasus, ratio 51,2%. Meskipun ada peningkatan penyelesaian kasus, namun masih jauh panggang dari api.

    Manfaat memahami Logika hukum bagi APH membantu dalam mengevaluasi kekuatan bukti dan memastikan bahwa bukti tersebut dapat digunakan dalam proses hukum sesuai yang diatur dalam pasal 184 ayat (1) KUHAP dengan pemeriksaan yang profesional menghasilkan BAP yang solid dan bernas sesuai fakta yang dilaporkan pelapor.
    Hal tersebut membantu dalam proses penuntutan oleh JPU dan memastikan bahwa terdakwa benar-benar sebagai pelaku tindak pidana sesuai dua alat bukti permulaan yang ditemukan saat pemeriksaan, cukup untuk menetapkan terlapor menjadi tersangka untuk kemudian di dakwa dan dituntut oleh JPU sesuai Hukum yang berlaku demi keadilan.


    Dengan memahami prinsip-prinsip logika hukum, penyidik dapat mengidentifikasi potensi kesalahan dan meningkatkan kualitas penyidikan yang lebih efektif, efisien dan akurat. menghindari salah tangkap dalam proses penyelidikan dan penyidikan. meningkatkan kualitas penyidikan secara keseluruhan.

    Dengan demikian, pemahaman logika hukum sangat penting bagi penyidik kepolisian untuk memastikan bahwa proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan sesuai dengan Scientific Criminal Investigation, Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan, Profesional/Presisi, seperti yang sering dikatakan oleh KAPOLRI.


    Logika hukum membantu memastikan bahwa hukum diterapkan secara konsisten dan adil. Dengan menggunakan logika yang tepat, pengadilan dan lembaga hukum lainnya dapat membuat keputusan yang masuk akal dan tidak diskriminatif.

    Logika hukum membantu dalam proses pengambilan keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan semua aspek yang relevan, termasuk fakta, hukum, dan implikasi keputusan.


    Logika hukum memungkinkan penyidik kepolisian, pengacara, Jaksa dan hakim membangun argumen yang kuat dan meyakinkan, baik dalam proses pengadilan maupun dalam penulisan hukum. Sesuai proses due of law.

    Dengan menggunakan logika hukum yang baik, kualitas hukum dapat ditingkatkan karena hukum menjadi lebih sistematis, konsisten, dan dapat diprediksi.

    Logika hukum membantu mengurangi kesalahan dalam penerapan hukum dengan memastikan bahwa semua aspek yang relevan dipertimbangkan dan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan pada alasan yang masuk akal.

    Ketika hukum diterapkan dengan logika yang baik, kepercayaan publik terhadap sistem hukum meningkat karena masyarakat merasa bahwa keadilan diterapkan secara adil dan konsisten menciptakan kepastian hukum.

    Dengan demikian, logika hukum memainkan peran penting dalam menciptakan keadilan, kenyaman, kemanfaatan dan kepastian hukum sesuai fungsi hukum itu sendiri.

    Seperti yang kita cita-cita kan bersama
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini