masukkan script iklan disini
Globalfaktual-com - Bogor, 4 Mei 2025 — Wiwi Lesmana, pemuda asal Kota Bogor yang akrab disapa Willa, angkat bicara terkait polemik antara Organisasi Masyarakat (Ormas) GRIB Jaya dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Polemik ini mencuat setelah pernyataan Dedi Mulyadi yang mengusulkan pembentukan Satgas Anti Premanisme di Jawa Barat, menuai reaksi keras dari ormas GRIB Jaya yang berencana mengerahkan ribuan massa ke Gedung Sate.
Willa menilai langkah kedua belah pihak — baik pemerintah maupun ormas — kurang bijak dan berpotensi memicu konflik sosial di masyarakat. Ia mengimbau semua pihak agar menahan diri dan menghindari sikap arogan dalam menyampaikan aspirasi.
“Tanah Pasundan ini tidak bisa diatur dengan cara arogan. Saya pribadi merasa kurang nyaman atas rencana pengerahan massa oleh ormas dan respons dari pemerintah yang ingin membentuk Satgas Anti Premanisme. Ini bukan solusi, justru bisa menambah ketegangan,” ujar Willa.
Ia menekankan bahwa pemerintah seharusnya merangkul ormas, LSM, dan para pemuda sebagai mitra dalam menciptakan Jawa Barat yang tertib, bersih, aman, dan nyaman.
“Ormas lahir dari masyarakat, bukan dari preman. Fungsinya sebagai kontrol sosial. Jika ada tindakan yang dianggap anarkis, itu perlu diluruskan melalui pendekatan yang edukatif, bukan represif,” tambahnya.
Willa juga menyoroti bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting, apalagi dalam menjalankan program kerja seperti pembersihan lingkungan, pasar, dan perairan. Menurutnya, program semacam itu bisa menciptakan lapangan kerja baru dan memberdayakan warga jika dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat sekitar.
Sebagai pemuda asli Jawa Barat, ia berharap Gubernur Dedi Mulyadi dapat menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana, serta tidak hanya menggandeng masyarakat saat masa pemilihan, melainkan juga ketika menjalankan kebijakan.
“Gubernur seharusnya menjadi contoh, mengajak semua elemen masyarakat untuk bekerja sama membangun Jawa Barat, bukan menciptakan jarak. Jangan hanya dirangkul saat Pilgub saja, tapi abaikan saat menjabat,” tutup Willa.
(Penulis: WL)